Tampilkan postingan dengan label bangunan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bangunan. Tampilkan semua postingan

DESAIN RUMAH MASA DEPAN

Di Sydney, Australia adalah pameran UTS Arsitektur, didedikasikan untuk rumah masa depan. Laboratory for Visionary Architecture (lava) mempresentasikan proyek, gagasan utama yang mendukung keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kebutuhan alam dalam satu sistem. Rumah Masa Depan fersi LAVA adalah mempromosikan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam, teknologi dan diri kita sendiri. Sebagai contoh, mereka menyajikan struktur rancangan untuk Beijing. Struktur rumah merupakan dari 15 tempat yang berbeda, masing-masing dengan interior individu masing-masing. Selama konstruksi bangunan yang direncanakan menggunakan bahan yang paling modern dan aman. Sebagai contoh, langit-langit akan menggunakan ETFE-plastik, sehingga lebih ringan untuk, lebih terisolasi dari lingkungan eksternal, serta lebih murah dalam instalasinya.

ESKALATOR TERBESAR DI DUNIA

bogota � pemerintah kolombia punya kepedulian pada warga perkampungan miskin di kawasan perbukitan. Senin lalu (26/12) atau kemarin wib (27/12), diresmikan pengoperasian eskalator raksasa untuk penduduk miskin di comuna 13, salah satu kawasan permukiman termiskin di medellin, kota terbesar kedua di kolombia. Selama puluhan tahun, sekitar 12 ribu warga wilayah yang terletak di kaki bukit tersebut harus menaiki atau menuruni tangga raksasa setinggi bangunan 28 tingkat agar bisa terhubung dengan dunia luar.

sekarang, mereka cukup menggunakan escalator untuk mengakses wilayah di luar permukiman mereka. Itu merupakan eskalator luar ruangan terpanjang pertama untuk penduduk di wilayah termiskin. ��eskalator itu telah berfungsi sangat baik,�� terang wali kota medellin alonso salazar. Dia menuturkan bahwa dirinya belum pernah mendengar proyek serupa di dunia.


sejumlah delegasi dari kota rio de janeiro, tambah salazar, berencana mengunjungi medellin untuk melihat prospek pembangunan eskalator serupa di perkampungan miskin lain yang juga berada di kaki bukit di brazil. Warga comuna 13 ramai-ramai mencoba eskalator senilai usd 6,7 juta (sekitar rp 60,3 miliar). Eskalator itu menghemat waktu 35 menit berjalan kaki ke atas kaki bukit menjadi hanya enam menit.
eskalator itu digratiskan untuk warga. Menurut cesar hernandez, kepala proyek, tangga berjalan itu dibagi menjadi enam bagian dan memiliki panjang 384 meter. Sebuah eskalator naik dan satu lainnya turun. Pemerintah juga berencana membangun pelindung untuk mengurangi pergantian cuaca.

Top